Kontrak
konstruksi dirumuskan dalam berbagai cara. Dalam akuntansi, rumusan kontrak
konstruksi dibagi menjadi 2 macam yaitu:
·
Kontrak Harga Tetap :
o
yaitu kontrak konstruksi dengan syarat bahwa
kontraktor telah menyetujui nilai kontrak yang telah ditentukan, atau
tarif tetap yang telah ditentukan per unit output, yang dalam beberapa hal
tunduk pada ketentuan-ketentuan kenaikan biaya.
·
Kontrak Biaya-plus :
o
yaitu kontrak konstruksi yang mana
kontraktor mendapatkan penggantian untuk biaya-biaya yang telah diizinkan
atau telah ditentukan, ditambah imbalan dengan persentase terhadap biaya atau
imbalan tetap.
Dalam PSAK 34
(Revisi 2010), diatur sebagai berikut:
Suatu kelompok
kontrak, dengan satu pelanggan atau beberapa pelanggan, diperlakukan sebagai
satu kontrak konstruksi jika:
·
kelompok kontrak tersebut dinegosiasikan sebagai satu
paket;
·
kontrak-kontrak tersebut berhubungan erat sekali,
sebetulnya kontrak tersebut merupakan bagian dari satu proyek tunggal dengan
suatu margin laba; dan
·
kontrak-kontrak tersebut dilaksanakan
secara serentak atau secara
berkesinambungan.
Jika suatu
kontrak mencakup sejumlah aset, konstruksi dari setiap aset diperlakukan
sebagai suatu kontrak konstruksi yang terpisah jika:
·
Proposal terpisah telah diajukan untuk setiap aset;
·
Setiap aset telah dinegosiasikan secara terpisah serta kontraktor dan pelanggan
dapat menerima atau menolak bagian kontrak yang berhubungan dengan
masing-masing aset tersebut; dan
·
biaya dan pendapatan masing-masing
aset dapat diidentifikasi.
CONTOH PENERAPAN METODE PERSENTASE
PENYELESAIAN PADA KONTRAK BERTAHAP
JAK adalah kontraktor.
Tanggal 2 Januari 2012 memperoleh kontrak mengerjakan pembangunan Ruko dari PT.
ABC. Kondisi kontrak disepakati sebagai berikut:
CONTOH SOAL
Nilai Kontrak
|
10,000,000,000
|
|
Rencana Anggaran Biaya
|
7,500,000,000
|
|
Estimasi Keuntungan
|
2,500,000,000
|
|
Lama Pengerjaan
|
3
|
Tahun
|
Rencana Penyerahan
|
28/12/2014
|
Tanggal
|
Keterangan
|
|||
10-Jan-12
|
Membeli Dan Langsung Menggunakan Bahan
Bangunan Rp. 25 Juta
|
|||
25-Jan-12
|
Membayar Upah mandor Rp. 50 Juta
|
|||
31-Jan-12
|
Membuat Laporan laba rugi
|
|||
31-Jan-12
|
Membuat Tagihan Sebesar 5% atas Uang Muka
|
ESTIMASI
PENDAPATAN
Rencana Pengerjaan
|
Persentase
|
Estimasi Pendapatan
|
Pendapatan Tahun Lalu
|
Pendapatan Tahun Ini
|
Akhir Semester I 2012
|
10%
|
1,000,000,000
|
0
|
1,000,000,000
|
Akhir Semester II 2012
|
30%
|
3,000,000,000
|
1,000,000,000
|
2,000,000,000
|
Akhir Semester I 2013
|
50%
|
5,000,000,000
|
3,000,000,000
|
2,000,000,000
|
Akhir Semester II 2013
|
70%
|
7,000,000,000
|
5,000,000,000
|
2,000,000,000
|
Akhir Semester I 2014
|
90%
|
9,000,000,000
|
7,000,000,000
|
2,000,000,000
|
28 Desember 2014
|
100%
|
10,000,000,000
|
9,000,000,000
|
1,000,000,000
|
Total
|
10,000,000,000
|
ESTIMASI BIAYA
|
||||
Rencana Pengerjaan
|
Persentase
|
Estimasi Pendapatan
|
Pendapatan Tahun Lalu
|
Pendapatan Tahun Ini
|
Akhir Semester I 2012
|
10%
|
750,000,000
|
0
|
750,000,000
|
Akhir Semester II 2012
|
30%
|
2,250,000,000
|
750,000,000
|
1,500,000,000
|
Akhir Semester I 2013
|
50%
|
3,750,000,000
|
2,250,000,000
|
1,500,000,000
|
Akhir Semester II 2013
|
70%
|
5,250,000,000
|
3,750,000,000
|
1,500,000,000
|
Akhir Semester I 2014
|
90%
|
6,750,000,000
|
5,250,000,000
|
1,500,000,000
|
28 Desember 2014
|
100%
|
7,500,000,000
|
6,750,000,000
|
750,000,000
|
Total
|
7,500,000,000
|
ESTIMASI KEUNTUNGAN
|
||||
Rencana Pengerjaan
|
Persentase
|
Estimasi Pendapatan
|
Pendapatan Tahun Lalu
|
Pendapatan Tahun Ini
|
Akhir Semester I 2012
|
10%
|
250,000,000
|
0
|
250,000,000
|
Akhir Semester II 2012
|
30%
|
750,000,000
|
250,000,000
|
500,000,000
|
Akhir Semester I 2013
|
50%
|
1,250,000,000
|
750,000,000
|
500,000,000
|
Akhir Semester II 2013
|
70%
|
1,750,000,000
|
1,250,000,000
|
500,000,000
|
Akhir Semester I 2014
|
90%
|
2,250,000,000
|
1,750,000,000
|
500,000,000
|
28 Desember 2014
|
100%
|
2,500,000,000
|
2,250,000,000
|
250,000,000
|
Total
|
2,500,000,000
|
Keterangan
|
Tanggal
|
Dr
|
Kr
|
Saldo
|
Pekerjaan Dalam Proses
|
1/10/2012
|
25,000,000
|
25,000,000
|
|
Hutang
|
1/10/2012
|
25,000,000
|
(25,000,000)
|
|
Pekerjaan Dalam Proses
|
1/25/2012
|
50,000,000
|
50,000,000
|
|
Hutang
|
1/25/2012
|
50,000,000
|
(50,000,000)
|
Estimasi Penyelesaian Dihitung
Dengan Menggunakan =
|
Total Biaya
|
x 100%
|
||
Estimasi Biaya
|
||||
=
|
75,000,000
|
x 100%
|
||
7,500,000,000
|
||||
Sehingga Estimasi Penyelesaian
Proyek
|
=
|
1.00%
|
Estimasi Pendapatan Yang Diakui
|
Estimasi Penyelesaian
|
x Nilai Kontrak
|
||
1.00%
|
x Rp. 10 Miliar
|
|||
Sehingga Estimasi Penyelesaian
Proyek
|
=
|
100,000,000
|
||
Keterangan
|
Tanggal
|
Dr
|
Kr
|
Saldo
|
Pendapatan Konstruksi
|
1/31/2012
|
100,000,000
|
100,000,000
|
|
Pekerjaan Dalam Proses
|
1/31/2012
|
75,000,000
|
(75,000,000)
|
|
Hutang Bruto
|
1/31/2012
|
25,000,000
|
(25,000,000)
|
|
Piutang usaha
|
1/31/2012
|
1,000,000,000
|
||
Uang Muka Konstruksi
|
1/31/2012
|
1,000,000,000
|
(1,000,000,000)
|
|
CATATAN :
Berdasarkan PSAK
34 Tahun 2014 – Pasal 39 :
39 Perusahaan
harus menyajikan:
(a) jumlah
tagihan bruto kepada pemberi kerja sebagai aset; dan
(b) jumlah hutang
bruto kepada pemberi kerja sebagai kewajiban.
Sedangkan Pasal
40 memberikan penjelasan apa itu TAGIHAN BRUTO & HUTANG BRUTO
40 Jumlah TAGIHAN BRUTO kepada pemberi
kerja untuk pekerjaan kontrak adalah
selisih antara:
(a) biaya yang
terjadi ditambah laba yang diakui; dikurangi
(b) jumlah
kerugian yang diakui dan termin (progress billings) untuk semua
pekerjaan dalam
proses di mana biaya yang terjadi ditambah laba yang diakui
(dikurangi
kerugian yang diakui) MELEBIHI TERMIN (progress billings).
(BIAYA
+ LABA ) > PROGRESS BILLING
41 Jumlah HUTANG BRUTO kepada pemberi
kerja adalah selisih antara:
(a) biaya yang
terjadi ditambah laba yang diakui; dikurangi
(b) jumlah
kerugian yang diakui dan termin (progress billings) untuk semua kontrak
di mana termin
(progress billings) MELEBIHI BIAYA yang terjadi ditambah laba
yang diakui
(dikurangi kerugian yang diakui).
(BIAYA
+ LABA ) < PROGRESS BILLING
0 komentar:
Posting Komentar
Masukan Komentar yang sesuai jika tidak, maka akan dianggap spam.