Disadur Dari : http://accounting-financial-tax.com
METODE PENJUALAN CICILAN
Sebenarnya apa sih masalah di dalam pengakuan pendapatan berdasarkan ifrs ini ? Jika kita melihat kebelakang Pengakuan pendapatan dimana kondisinya adalah pasti maka jurnal pendapatannya mengikuti jurnal pendapatan umum.
Tetapi jika suatu perusahaan menghadapi pengakuan pendapatan yang tidak pasti ? baik didalam kepastian pembayarannya ataupun kepastian didalam pengirimannya, sebaiknya akuntansi harus berlaku seperti apa?
Disinilah IFRS telah menetapkan hal hal untuk kondisi tersebut.
Beberapa hal yang harus dipahami sebelum kita melangkah lebih lanjut adalah sebagai berikut :
- Pengakuan Pendapatan umum biasanya didasarkan metode Akrual. Dimana didalam metode akrual ini , maka jika terdapat suatu kondisi didalam penjualan yang sudah terpenuhi maka jelas pengakuan pendapatan secara penuh harus dilakukan.
- Metode akrual yang digunakan ini lebih memberatkan ke posisi hak dan resiko atas barang ataupun hasil jasa yang telah di serahkan. Ketika posisi hak dan resiko telah ditransfer atas barang tersebut, maka jelas penjualan sudah harus dilakukan.
Lalu jenis Pengakuan pendapatan apa atas kondisi yang tidak pasti ini :
jawabannya adalah "Metode Penjualan Berdasarkan Cicilan."
Didalam Metode Penjualan Berdasarkan Cicilan, terdapat beberapa hal yang harus selalu diperhatikan :
- Komponen yang penting didalam cicilan ini adalah Bunga Atas Cicilan Tersebut.
- Bunga atas cicilan juga akan terus menurun sesuai dengan saldo hutang yang ada.
- Perusahaan harus bisa memisahkan mana yang merupakan keuntungan asli atas penjualan dan mana yang menjadi keuntungan yang berasal dari Pendapatan Bunga. Hal tersebut membuat penapatan bunga tersebut harus dimasukan ke akun khusus yaitu pendapatan bunga dan bukan pendapatan umum / penjualan umum. Karena hal tersebut akan membuat rancu didalam komparasi tahun ke tahun nya.
- Didalam pengakuan pendapatan berdasarkan metode ini , maka hal yang harus dilakukan sebelumnya adalah melakukan perhitungan ulang dahulu atas setiap penghasilan bunga yang akan diterima sampai ketika pelunasan terjadi maka bunga tersebut akan menjadi nol.
Contoh perhitungan Metode Penjualan Cicilan :
PT. Lie Dharma menjual produk alat tulis . Dalam satu perjanjian telah di teken kontrak dengan nilai USD 10.000,- . Didalam kontrak ini telah diketahui bahwa sebenarya COGS yang dibebankan oleh PT. Lie Dharma adalah hanya 30% termasuk didalamnya bunga 8% per tahun.
Pertanyaan :
Bagaimana PT. Lie Dharma akan mengakui pendapatannya berdasarkan metode penjualan cicilan ini ?
Jawaban :
- Lakukan perhitungan penjualan berdasarkan cicilan dengan perhitungan bunga didalamnya :
Dimana Profit Realized ini adalah Gross Profit yang diakui disetiap akhir tahun
Receivable movement adalah penguran dari Cash Payment - Interest 8%
Dan Interest 8% adalah berasal dari Suku Bunga 8% x Saldo Awal Receivable Balance - Sehingga Perlakuan Jurnalnya adalah sebagai berikut :[Debit]. Cash = $3,019.21
[Credit]. Interest income = $800.00
[Credit]. Accounts receivable = $2,219.21Dan;[Debit]. Deferred gross profit = $665.76
[Credit]. Recognized gross profit = $665.76 - Catatan :
Piutang - Penjualan Cicilan => Ditulis di neraca pada Sisi Aktiva Lancar, hanya jika penjualan ini adalah penjuaaln yang berasal dari operasi normal perusahaan.
Piutang - Penjualan Cicilan => Ditulis pada Aktiva Jangka Panjang hanya jika penjualan ini bukanlah penjualaan dari operasi normal perusahaan.
Didalam pengakuan didalam neraca , Piutang ini harus dituliskan secara jelas sebagai Piutang Atas Penjualan Cicilan..
RETUR PENJUALAN BERDASARKAN METODE PENJUALAN CICILAN
Didalam IFRS (Tidak didalam perpajakan) perusahaan boleh mengakui adanya Bad Debt (Piutang tidak tertagih) hanya jika penjualan diakui berdasarkan Cicilan. Lalu bagiaman dengan barang retur dari konsumen yang telah melakukan penjualan dengnan sistem cicilan ?
Point yang penting disini adlaah :Pencatatan harus di sesuaikan sampai ke angkat NRV (Net Realizable Value) atau biasa disebut sebagai Nilai dari jumlah barang yang dikembalikan.
Untuk lebih jelasnya mari kita lihat contohnya :
CONTOH :
Contoh pada tahun 2014, konsumen dari PT. Lie Dharma : melakukan retur produk, dimana USD 5,384.04 masih menjadi piutang - cicilan, begitu juga dengan gnak USD 1,615.22 dari Laba Kotor. The Dimana nilai buku yang di kembalikan memilki nilai pasar sebesar USD 2.800,- .
Didalam kasus ini, PT. Lie Dharma akan membuat jurnal sebagai berikut :
[Debit]. Laba Kotor - Ditagguhkan = $1,615.22
[Debit]. Persediaan - Barang Jadi = $2,800.00
[Debit]. Kerugian Dari Penyesuaian Persediaan = $968.82
[Credit]. Piutang - Metode Cicilan = $5,384.04
(Seperti yang dilihat di tabel diatas maka setiap selisih dari Nilai Pasar + Laba Kotor yang ditagguhkan - Piutang yang belum dilunasi akan masuk ke Keuntungan ataupun kerugian dari Penyesuaian Persediaan.)
[Debit]. Persediaan - Barang Jadi = $2,800.00
[Debit]. Kerugian Dari Penyesuaian Persediaan = $968.82
[Credit]. Piutang - Metode Cicilan = $5,384.04
(Seperti yang dilihat di tabel diatas maka setiap selisih dari Nilai Pasar + Laba Kotor yang ditagguhkan - Piutang yang belum dilunasi akan masuk ke Keuntungan ataupun kerugian dari Penyesuaian Persediaan.)
0 komentar:
Posting Komentar
Masukan Komentar yang sesuai jika tidak, maka akan dianggap spam.