Kamis, 04 September 2025

 🎬 Part 1: Freelancer Perlu CV atau Badan Hukum?

    "Pernah nggak sih kamu sebagai freelancer—entah fotografer, videografer, atau kreator lainnya—dapat pertanyaan: 'Harus bikin CV atau badan hukum nggak sih?' Jawabannya? Nggak sesederhana 'wajib' atau 'nggak wajib'.

    Yang penting bukan bentuk hukumnya dulu, tapi: kamu siap nggak dengan kewajiban-kewajiban yang datang kalau punya badan hukum? Misalnya, kamu harus bisa bikin pembukuan yang rapi dan sesuai aturan. Kalau nggak bisa, siap nggak bayar software atau bahkan konsultan pajak?

    Jadi sebelum buru-buru bikin CV atau PT, tanya dulu ke diri sendiri: 'Gue sanggup nggak jalanin semua itu?' Kalau jawabannya banyak 'nggak', tenang… masih ada opsi lain. 

 "Oke, jadi kamu belum siap bikin badan hukum. Gimana dong?

    Gunakan NPWP orang pribadi. Iya, walaupun kadang pajaknya bisa lebih mahal, tapi lebih simpel dan minim beban administratif.

    Tapi jangan asal pakai ya. Kamu tetap wajib lapor pemberitahuan penggunaan NPPN—itu semacam kode khusus buat pajak final.

    Dan yang paling penting: catat semua transaksi dengan rapi. Jangan tunggu ditagih dulu baru panik.

    Intinya, NPWP pribadi itu solusi buat kamu yang belum siap bikin badan hukum, tapi tetap mau taat pajak dan profesional."

Pertanyaan berikutnya kapan bisa pindah ke badan hukum nih ? nah kita akan bahas di part berikutnya. 


 🎬 Part 2: Kapan Harus Pindah ke Badan Usaha?

    "Nah, sekarang pertanyaannya: kapan kamu harus mulai bikin CV, PT, atau badan usaha lainnya?

    Jawabannya: saat omzet kamu mendekati Rp4,8 miliar per tahun. Itu batasan Pengusaha Kena Pajak alias PKP.

    Kalau udah nyentuh angka itu, kamu wajib bikin pembukuan. Dan kalau udah wajib pembukuan, mending sekalian aja bikin badan hukum. Kenapa? Karena secara administratif dan legal, lebih rapi dan lebih dipercaya klien besar.

"Kalau kamu udah siap bikin badan usaha, pertanyaannya jadi: pilih yang mana? CV, PT, atau PT Perorangan?

    Yuk kita bedah singkat : 

  1. CV (Commanditaire Vennootschap) cocok buat kamu yang punya partner kerja. Ada sekutu aktif (yang kerja dan bertanggung jawab) dan sekutu pasif (yang cuma setor modal). Biaya bikin CV relatif murah, tapi secara hukum tanggung jawabnya masih bisa kena ke harta pribadi.
  2. PT (Perseroan Terbatas) lebih formal dan punya pemisahan jelas antara harta pribadi dan harta perusahaan. Cocok buat kamu yang mau main di level klien besar atau investor. Tapi proses dan biayanya lebih tinggi, dan ada kewajiban RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
  3.  PT Perorangan ini versi simpel dari PT, khusus buat UMKM. Bisa didirikan oleh satu orang aja, tanpa ribet urus saham atau RUPS. Tapi tetap punya tanggung jawab hukum yang lebih jelas dibanding CV.

    Jadi, pilihannya tergantung: kamu kerja sendiri atau bareng tim? Siap urus formalitas atau mau yang praktis dulu?

    Ingat, bentuk usaha itu bukan soal keren-kerenan. Tapi soal cocok-cocokan sama kebutuhan dan kapasitas kamu."

0 komentar:

Posting Komentar

Masukan Komentar yang sesuai jika tidak, maka akan dianggap spam.